Minggu, 11 Desember 2011

MANFAAT SINGKONG

Siapa tak kenal singkong? Tanaman ‘rakyat’ ini bisa dikatakan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Bukan hanya umbinya yang memiliki rasa yang khas, namun daun singkong pun bisa disulap menjadi sayuran yang sangat nikmat.

Sebagai penganan, umbi singkong diminati hampir di semua wilayah di Tanah Air. Umbi singkong juga dikenal sebagai makanan pokok di daerah tertentu. Di beberapa daerah, singkong (Manihot utilissima) dikenal dengan berbagai nama, seperti ubi kayee (Aceh), kasapen (Sunda), tela pohong (Jawa), tela belada (Madura), lame kayu (Makassar), pangala (Papua), dan lain-lain.

Tanaman singkong sangat mudah tumbuh. Tumbuhan yang berasal dari Amerika Tropis ini banyak ditanam di pekarangan, tanggul, ataupun sawah. Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan stek dari batang singkong tua.

Menurut pakar tanaman obat, Prof Hembing Wijayakusuma, efek farmakologis dari singkong adalah sebagai antioksidan, antikanker, antitumor, dan menambah napsu makan. Bagian yang umum dipakai pada tanaman ini adalah daun dan umbi.

Umbi singkong memiliki kandungan kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B dan C, dan amilum. Daun mengandung vitamin A, B1 dan C, kalsium, kalori, fosfor, protein, lemak, hidrat arang, dan zat besi. Sementara kulit batang, mengandung tannin, enzim peroksidase, glikosida, dan kalsium oksalat.

Selain sebagai makanan, tanaman singkong memiliki berbagai khasiat sebagai obat. Di antaranya obat rematik, sakit kepala, demam, luka, diare, cacingan, disentri, rabun senja, beri-beri, dan bisa meningkatkan stamina.

Mengatasi rematik bisa dilakukan dengan pemakaian dalam dan pemakaian luar.

Pada pemakaian luar, sebanyak lima lembar daun singkong, 15 gram jahe merah, dan kapur sirih secukupnya, dihaluskan dan ditambahkan air secukupnya. Setelah diaduk, ramuan dioleskan pada bagian tubuh yang sakit.
Pada pemakaian dalam, 100 gram batang singkong, satu batang sereh, dan 15 gram jahe direbus dengan 1.000 cc air hingga tersisa 400 cc. Lalu, disaring dan diminum airnya sebanyak 200 cc. Lakukan dua kali sehari.

Mengatasi sakit kepala, daun singkong ditumbuk lalu digunakan untuk kompres.

Sebagai obat demam, 60 gram batang pohon singkong, 30 gram jali yang telah direndam hingga lembut direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc. Ramuan disaring dan diminum airnya sebanyak 200 cc. Lakukan dua kali sehari.

Mengatasi luka bernanah, batang singkong segar ditumbuk lalu ditempelkan pada bagian tubuh yang sakit.

Untuk luka garukan, singkong diparut lalu ditempelkan pada bagian yang sakit dan
diperban.

Obat luka karena terkena benda panas, singkong diparut lalu diperas. Airnya didiamkan beberapa saat hingga patinya mengendap, lalu patinya dioleskan pada bagian yang luka.

Mengatasi diare, tujuh lembar daun singkong direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc. Lalu disaring dan diminum airnya sebanyak 200 cc. Lakukan dua kali sehari.

Obat cacingan, 60 gram kulit batang singkong dan 30 gram daun ketepeng cina direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Lalu disaring dan diminum airnya menjelang tidur.

Mengatasi beri-beri, 200 gram daun singkong dimakan sebagai lalap.

Untuk meningkatkan stamina, 100 gram singkong, 25 gram kencur, dan lima butir angco yang telah dibuang bijinya, diblender dengan menambahkan air secukupnya. Lalu tambahkan madu dan diminum.

Minggu, 20 November 2011

NIKMAT TAUBAT

Saudaraku yang tercinta,
Sejak diciptakan oleh Allah, manusia selalu berada di atas sebuah titian perjalanan.
Dunia bukanlah negeri untuk ditinggali selamanya. Akan tetapi ia adalah tempat persinggahan dan sekedar untuk lewat saja …

Perjalanan ini tidak akan pernah berakhir kecuali setelah kita menghadap Allah. Barangsiapa yang berlaku baik di dalam perjalanannya niscaya akan diberi balasan dengan kenikmatan abadi di surga… Dan barangsiapa yang berlaku jelek di dalam perjalanannya niscaya akan dibalas dengan siksa yang pedih di dalam Jahannam.

Oleh sebab itu, orang yang berbahagia adalah yang selalu bersiap-siap untuk menempuh perjalanan ini dan membekali dirinya untuk itu. Dia pun mempersiapkan bekal ketakwaan dan amal shalihnya. Sedangkan orang yang celaka ialah orang-orang yang menyia-nyiakan umurnya di dalam kelalaian dan kemaksiatan. Sehingga kedatangannya tatkala menghadap Tuhannya ia divonis sebagaimana para pendurhaka, pelaku dosa dan kesalahan.


Allah Maha pengampun, Maha penerima taubat dan Maha penyayang
Allah menyifati diri-Nya di dalam Al Qur’an bahwa Dia Maha pengampun lagi Maha penyayang hampir mendekati 100 kali. Allah berjanji mengaruniakan nikmat taubat kepada hamba-hamba-Nya di dalam sekian banyak ayat yang mulia. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Allah menginginkan untuk menerima taubat kalian, sedangkan orang-orang yang memperturutkan hawa nafsunya ingin agar kalian menyimpang dengan sejauh-jauhnya” (QS. An Nisaa’ [4] : 27)

Allah ta’ala juga berfirman (yang artinya), “Dan seandainya bukan karena keutamaan dari Allah kepada kalian dan kasih sayang-Nya (niscaya kalian akan binasa). Dan sesungguhnya Allah Maha penerima taubat lagi Maha bijaksana” (QS. An Nuur [24] : 10). Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Tuhanmu sangat luas ampunannya” (QS. An Najm [53] : 32). Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Rahmat-Ku amat luas meliputi segala sesuatu” (QS. Al A’raaf [7] : 156)

Oleh karenanya, saudaraku yang tercinta
Pintu taubat ada di hadapanmu terbuka lebar, ia menanti kedatanganmu…
Jalan kaum yang bertaubat telah dihamparkan, …
Ia merindukan pijakan kakimu…
Maka ketuklah pintunya dan tempuhlah jalannya. Mintalah taufik dan pertolongan kepada Tuhanmu…

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Karena sesungguhnya Dia Maha mengampuni kesalahan hamba-hamba yang benar-benar bertaubat kepada-Nya” (QS. Al Israa’ [17] : 25). Allah ta’ala juga berfirman (yang artinya), “Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri-diri mereka, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa, sesungguhnya Dialah Dzat Yang Maha pengampun lagi Maha penyayang. Maka kembalilah kepada Tuhanmu dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datangnya azab kemudian kalian tidak dapat lagi mendapatkan pertolongan” (QS. Az Zumar [39] : 53-54)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya kalian berbuat dosa sehingga tumpukan dosa itu setinggi langit kemudian kalian benar-benar bertaubat, niscaya Allah akan menerima taubat kalian” (Shahih Ibnu Majah)

Maka dimanakah orang-orang yang bertaubat dan menyesali dosanya?
Dimanakah orang-orang yang kembali taat dan merasa takut siksa?
Dimanakah orang-orang yang ruku’ dan sujud?

Kewajiban bertaubat
Hakikat taubat adalah meninggalkan segala yang dibenci Allah lahir maupun batin menuju segala hal yang dicintai-Nya lahir maupun batin. Asal makna taubat adalah kembali. Barangsiapa yang kembali insaf setelah terjerumus dalam berbagai penyimpangan karena merasa malu kepada Allah dan takut terhadap azab-Nya maka dialah orang yang disebut sebagai taa’ib (pelaku taubat)

Hukum taubat fardhu ‘ain atas setiap muslim berdasarkan Al Kitab, As Sunnah dan Ijma’.

Adapun dalil dari Al Kitab, ini didasarkan oleh firman Allah ta’ala (yang artinya), “Dan bertaubatlah kepada Allah wahai semua orang beriman, supaya kalian mendapatkan keberuntungan” (QS. An Nuur [24] : 31) Begitu pula firman Allah ta’ala, “Wahai orang-orang yang beriman bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya” (QS. At Tahriim [66] : 8)

Di dalam kedua ayat ini terdapat perintah yang sangat tegas untuk bertaubat kepada semua kaum beriman. Hal ini menunjukkan wajibnya melakukan taubat. Dan ia juga sekaligus menunjukkan bahwa taubat itu tidak khusus berlaku bagi para pelaku maksiat dan kesalahan saja; karena Allah ta’ala memerintahkannya kepada seluruh kaum beriman.

Dalil lain yang juga menunjukkan atas kewajiban bertaubat ialah firman Allah ta’ala (yang artinya), “Dan barangsiapa yang tidak bertaubat maka mereka itulah orang-orang yang berbuat zalim” (QS. Al Hujuraat [49] : 11). Di dalam ayat ini Allah membagi hamba-hamba-Nya ke dalam dua kelompok : yang bertaubat dan yang zalim. Dan karena kezaliman itu diharamkan maka sebaliknya bartaubatpun menjadi sebuah kewajiban.

Adapun dalil dari As Sunnah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memerintahkan untuk bertaubat. Beliau bersabda, “Wahai manusia, bertaubatlah kepada Allah. Karena sesungguhnya aku sendiri bertaubat kepada Allah dalam sehari 100 kali” (HR. Muslim)

Sedangkan dalil ijma’ ialah sebagaimana telah diutarakan oleh Ibnu Qudamah, “Telah terjadi ijma’ atas wajibnya bertaubat” (Mukhtashar Minhaajul Qaashidiin). Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Setiap hamba harus bertaubat, Taubat itu merupakan kewajiban orang yang hidup terdahulu maupun belakangan” (Majmuu’ul Fataawa). Al Qurthubi mengatakan, “Dan tidak ada perselisihan diantara umat ini tentang wajibnya bertaubat, dan bahwasanya ia termasuk kewajiban setiap individu” (Al Jaami’ li Ahkaamil Qur’an)

Saudaraku yang tercinta,
Salah satu bukti kasih sayang Allah ta’ala kepadamu yaitu Dia menjadikan taubat itu sebagai sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan, … agar Dia memaafkan kamu dan supaya dosa-dosamu diampuni-Nya, dan Allah pun akan menghapuskan kesalahan-kesalahanmu. Allah ‘azza wa jalla tidak sedikitpun membutuhkan apa-apa dari kita, baik yang berupa ketaatan maupun amal-amal kita. Hal ini sebagaimana difirmankan Allah ta’ala (yang artinya), “Tidaklah akan sampai kepada Allah daging-daging sembelihan itu, tidak juga darah-darahnya akan tetapi yang dinilai oleh Allah adalah ketakwaan kalian” (QS. Al Hajj [22] : 37)

Maka bersegeralah wahai saudaraku, bertaubatlah dengan sungguh-sungguh. Perbaharuilah taubat setiap hari dan setiap waktu. Karena sesungguhnya seseorang yang bertaubat dari dosa-dosanya dan benar-benar menyesalinya tidaklah terhitung sebagai orang yang terus menerus berkubang dalam dosa, meskipun dalam sehari dia telah melakukannya lebih dari 70 kali!!

Bertaubatlah sekarang juga
Saudaraku yang tercinta, taubat itu wajib dilakukan dengan segera. Artinya tidak boleh mengakhirkan dan menunda-nundanya. Karena hal itu tergolong dosa baru yang membutuhkan taubat lagi. Tidakkah orang yang menunda-nunda taubat ini menyadari ketika dia berkata, “Besok saya akan bertaubat” bahwa besok belum tentu dia masih hidup.

Bahkan lebih dari itu, dia pun tidak tahu apakah saat itu dia masih sanggup bisa berdiri dari tempatnya. Karena kematian terkadang datang secara tiba-tiba, tanpa ada sebab-sebab maupun tanda-tanda yang tampak. Betapa banyak kita lihat orang-orang yang mengalami kematian secara tiba-tiba akibat terkena serangan jantung secara mendadak, kecelakaan yang tiba-tiba atau karena sebab-sebab lain yang tidak diketahui kecuali oleh Allah. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan tidak ada satu jiwapun yang mengetahui secara pasti apa yang akan dilakukannya besok hari, dan tidak ada satu jiwapun yang mengetahui di bumi manakah dia akan mati” (QS. Luqman [31] : 34)

Allah memerintahkan agar kita bersegera dalam meraih sebab-sebab yang bisa mendatangkan ampunan, sedangkan taubat termasuk diantaranya. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan bersegeralah kalian untuk menggapai ampunan dari Tuhan kalian serta surga yang lebarnya selebar langit dan bumi” (QS. Ali ‘Imran [3] : 133). Allah berfirman (yang artinya), “Maka berlomba-lombalah dalam kebaikan” (QS. Al Baqarah [2] : 148). Allah ‘azza wa jalla juga berfirman, “Dan orang-orang yang apabila melakukan kekejian atau kezaliman terhadap diri sendiri mereka lantas mengingat Allah dan memohon ampunan atas dosa-dosa mereka. Dan siapakah yang bisa memberikan ampunan terhadap dosa selain Allah. Dan mereka juga tidak terus menerus berkubang dalam kesalahan sedang mereka mengetahuinya” (QS. Ali Imran [3] : 135).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Celakalah orang yang terus menerus dalam dosa yang dilakukannya sementara dia menyadarinya” (HR. Ahmad dan dinilai shahih Al Albani)

Oleh karenanya, wahai saudaraku yang tercinta!
Bertaubatlah sekarang juga, sebelum kezaliman itu semakin bertumpuk-tumpuk menjejali hatimu sehingga engkaupun menjadi tidak sanggup lagi membendung derasnya perbuatan maksiat.
Bertaubatlah sekarang, sebelum sakit atau kematian menimpamu sehingga tidak bisa lagi kau dapatkan kesempatan emas untuk bertaubat.
Bertaubatlah sekarang, sebelum malaikat maut datang kepadamu lantas kaupun menyesalinya, “Wahai Tuhanku, kembalikanlah aku ke dunia” maka Allah pun menjawab, “Sekali-kali tidak”.

Diterjemahkan dengan sedikit perubahan dari buku mungil berjudul ‘Ayyuhalmuqashshir mata tatubu?’

Sumber : http://abu0mushlih.wordpress.com

Kamis, 27 Januari 2011

SENAM CERIA WARGA GI RW 08

Sudah tiga Ahad ini suasana GI RW 08 setiap Ahad pagi di open space begitu meriah dan segar dengan diadakannya senam ceria untuk kesehatan oleh ibu-ibu RW 08. Senam ini dimulai pukul 06.30 - 08.00 selain dimeriahkan ibu-ibu juga diikuti bapa-bapak sehingga menambah hangatnya suasana setiap Ahad pagi. Ahad yang lalu selain diadakan senam kesehatan diisi juga dengan kegiatan perawatan jenazah yang di bimbing oleh bapak Hermanto. Antusias warga sangat tinggi sehingga kegiatan itu dapat lancar. Bagi warga yang belum gabung "monggo" untuk gabung agar tambah sehat

KESEDERHANAAN PRESIDEN IRAN

Belajar Kesederhanaan, dari Sang Presiden Iran
Mahmud Ahmadi Nejad lahir di kota Garmsar, sebelah timur Tehran 49 tahun yang lalu. Ayahnya adalah seorang tukang besi yang hidupnya pas-pasan. Baru berumur satu tahun, Ahmadi harus hijrah bersama keluarganya ke Kota Tehran dengan harapan kehidupan akan lebih baik.
Penghasilan ayahnya yang hanya seorang tukang besi mengharuskan dia untuk hidup sederhana bersama enam saudaranya. Meskipun hidup yang pas pasan, Ahmadi mempunyai prestasi yang tinggi di sekolahnya. Meskipun ayahnya bukanlah seorang ulama, namun ayah Ahmadi adalah seorang yang teguh beragama. Kepribadian inilah yang diwariskan anaknya. Maka jadilah Ahmadi tumbuh dengan menjadi pemuda yang mutadayyin (taat beragama).
Pada tahun 1995 Ahmadi Nejad dipercaya sebagai gubernur Ardabil, sebuah Propinsi di Iran Utara. Karir cemerlang sebagai gubernur membuat Ahmadi terpilih sebagai gubernur teladan Iran selama tiga tahun berturut-turut. Diantara keberhasilannya, pemerintahnya mampu merekonstruksi 7.500 unit rumah penduduk yang hancur dalam gempa Ardabil dalam tempo tujuh bulan.

Setelah selasai menjabat gubernur, Ahmadi Nejad kembali kampusnya dan gelar Doktor dalam bidang transportasi dia raih dalam usianya yang ke-43. Selama aktif di kampus pun Ahmadi Nejad banyak diminta memberikan masukan dan konsultasi oleh gubernur dan walikota-walikota di Iran dalam perencanaan pembangunan kota terumatama yang berhubungan dengan urusan perencanaan transportasi.

Nasib menjadi birokrat tampaknya tidak bisa pisah dari Ahmadi. Dua Mei 2004, Dewan Kota Tehran periode kedua, memilih Ahmadi Nejad sebagai Walikota Tehran. Dalam waktu singkat, tidak kurang dari dua tahun, pekerja keras ini, melakukan gebrakan-gebrakan birokrasi yang langsung bisa dirasakan masyarakat. Waktunya banyak dihabiskan di kantor dan inspeksi lapangan. Mulai pukul 06.00 pagi sampai pukul 24.00 setiap hari Ahmadi bekerja keras untuk menyelesaikan problem kota Tehran yang semakin komplek. Dalam sejarahnya, ketika memimpin Tehran, dia hanya absen sekali karena sakit, itupun setengah hari.

Pada tanggal 3 Agustus 2005 Ahmadi Nejad dilantik menjadi presiden yang ke-6 Republik Islam Iran setelah berhasil melewati pemilu putaran kedua. Meskipun begitu dia masih malu untuk dipanggil presiden. “Saya bukanlah presiden, saya adalah pelayanan rakyat,”katanya. Penampilannya pun saat ini tidak jauh berbeda, dengan sepatu yang tidak mengkilat, dan jaket krem kesukaannya.

“rela sholat di tepi jalan dengan alas seadanya”

Televisi Fox Amerika pernah bertanya pada Presiden Iran Ahmadinejad : ”Saat anda bercermin di pagi hari, apa yang anda katakan pada diri anda?” Ahmadinejad menjawab, ”Saya melihat seseorang di cermin dan berkata padanya , ”Ingatlah, anda tidak lebih dari seorang pelayan kecil. Di depanmu hari ini ada tanggungjawab besar dan itu adalah melayani bangsa Iran”.

Itulah kalimat pembuka penyiar TV memperkenalkan seorang Ahmadinejad. Ahmadinejad, Presiden Iran yang mencengangkan banyak orang ketika menyumbangkan karpet Istana Presiden (berkualitas tinggi tentunya) ke sebuah masjid di Teheran. Ia lalu mengganti karpet istana dengan karpet murah.

Mantan walikota Teheran itu menutup ruangan kedatangan tamu VIP karena dinilai terlalu besar. Ia lalu meminta sekretariat istana mengganti dengan ruangan sederhana dan mengisi dengan kursi kayu. Sekali lagi fakta yang mengesankan…!

Dalam beberapa kesempatan Presiden juga bergabung dengan petugas kebersihan kota untuk membersihkan jalan di sekitar rumah dan istana Presiden.

Dibawah kepemimpinan Ahmadinejad, setiap menteri yang diangkat selalu menandatangani perjanjian dengan banyak ketentuan, terutama yang ditekankan adalah agar setiap menteri tetap hidup sederhana . Seluruh rekening pribadi dan keluarganya akan diawasi dan kelak jika masa tugasa berakhir sang menteri harus menyerahkan jabatannya dengan kewibawaan . Caranya adalah agar dirinya dan keluarganya tidak memanfaatkan keuntungan sepeser pun dari jabatannya.

Ahmadijed juga mengumumkan bahwa kemewahan terbesar dirinya adalah mobil Peogeot 504 buatan tahun 1977dan sebuah rumah kecil warisan ayahnya 40 tahun lalu yang terletak di salah satu daerah miskin di Teheran. Rekening tabungannya nol dan penghasilan yang diterima hanyalah gaji sebagai dosen sebesar kurang dari Rp 2.500.000,-. (U$ 250)

Asal tahu saja Presiden tetap tinggal di rumahnya. Satu-satunya rumah miliknya, salah satu presiden Negara terpenting di dunia secara strategi, ekonomi, politik dan tentunya minyak dan pertahanannya.

Ahmadinejad bahkan tidak mengambil gajinya sebagai presiden (yang merupakan haknya). Alasannya seluruh kekayaan adalah milik Negara dan ia hanya bertugas menjaganya.

Hal lain yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yang selalu dibawa setiap hari. Isinya adalah bekal sarapan, beberapa potong roti sandwinch dengan minyak zaitun dan keju . Ahmadinejad menyantap dengan nikmat makanan buatan isteri tersebut Di sisi lain ia menghentikan semua makanan istimewa yang biasa disediakan untuk presiden.

Ahmadinejad juga mengalihkan pesawat kepresidenan menjadi pesawat angkutan barang (cargo) dengan alasan untuk menghemat pengeluaran Negara. Presien juga memilih terbang dengan pesawat biasa di kelas ekonomi.

Ahmadinejad selalu melakukan rapat dengan para menteri kabinetnya untuk memantau semua aktivitas. Semua menteri bisa masuk ke ruangannya tanpa harus izin.Ia juga menghapus semua acara seremonial seperti red carpet, foto-foto dan iklan pribadi ketika jika mengunjungi Negara lain.

Jikalau harus menginap di hotel ia selalu memastikan untuk tidak tidur dengan ruangan dan tempat tidur mewah. Alasannya ia tidak tidur di tempat tidur tetapi tidur di lantai beralaskan matras sederhana dan sepotong selimut.

Apakah semua tindakan dan kelakuan presiden menimbulkan rasa tidak hormat?

Ahmadinejad tidur di ruang tamu selepas dijaga pengawal kepresidenan seharian kemanapun ia pergi. Foto ini dibuat oleh adiknya dan diterbitkan harian Wifaq yang sehari kemudian menyebar di majalah dan Koran seluruh dunia terutama Amerika Serikat.

Saat shalat berjamaah di masjid Presiden tidak duduk di shaf pertama.

Bagaimana dengan Presiden dan pejabat-pejabat serta anggota MPR/DPR kita?